Jumat, 16 Maret 2018

Sensor Suhu Sebagai Penentu Kualitas Suatu Kaca


Automation~ Kaca terbentuk dari silika dan campuran soda kostik yang berasal garam dan batu fluks sehingga menghasilkan kekentalan.
Kebanyakan kaca tergolong sebagai kaca sodalime seperti kaca jendela, lampu, dan botol, yang terbuat dari silika (SiO2), fluks soda, (Na2O) dan stabilisator lime atau tanah liat kapur (CaO) dengan magnesia MgO yang sedikit dicampur dengan alumina (Al2O2). Sedangakan kaca borosilikat merupakan jenis kaca yang tahan panas, yang bahannya terbuat dari silika, boron oksida (B2O3), alumina dan soda, sehingga mempunyai titik leleh yang tinggi dan tidak mudah pecah saat dipanaskan. Sedangkan kaca pireks adalah kaca yang memiliki koefisien muat yang amat kecil, kaca ini terbentuk dari kaca silika yang dileburkan atau kuarsa yang melebur sendiri, dan 99,9% silika mempunyai titik leleh atau lebur sebesar 1.580 °C.

Selasa, 13 Maret 2018

Pemakaian Sensor Suhu Pada Produsen Kayu Press (Kayu Lapis/Triplek)

Pemanfaatan Sensor Suhu di Produsen Kayu Lapis - Indonesia dikenal dengan hutan hujan tropis dimana hutan di kawasan tropis yang selalu diguyur hujan sepanjang tahun, dan karena hutan ini selalu basah dan subur sehingga kita juga masuk urutan hutan yang dilindungi sebagai paru-paru dunia.

Namun disayangkan kawasan hutan kita mulai terjadi pengurangan 30 persen di seluruh provinsi yang terjadi selama 60 tahun terakhir, kerusakan hutan di Indonesia mencapai lebih dari 1,08 juta hektare (ha). Dengan tambahan kerusakan sebanyak itu, hingga saat ini, luas hutan yang rusak di Indonesia telah mencapai 65 juta hektare atau sekitar 50 persen dari total luas hutan sekitar 130 juta hektare (Kutipan : Bp Zulkifli Hasan, Kementerian kehutanan). Banyak faktor yang menyebabkan hutan indonesia kita berkurang, diantaranya : penebangan liar, pertumbuhan penduduk, dan kebijakan pemerintah terhadap investor.

Indonesia juga mempunyai banyak produsen kayu, terbukti banyaknya ekspor kayu indonesia pertahun, namun untuk menjaga kualitas kayu impor kita harus memperhatikan proses pengolahannya, termasuk proses pengeringan.

Proses pengeringan kayu secara umum ada beberapa tahap yaitu:
  1. Pemanasan awal (preheating) : Pengeringan hingga kadar air >30%
  2. Pengeringan sampai titik jenuh serat : Pengeringan hingga kadar air 21% – 30%
  3. Pengeringan sampai kadar air akhir : Pengeringan hingga kadar air 6% – 8%
  4. Pengkondisian (conditioning) : Pengeringan dibawah kadar air yang ditargetkan
  5. Penyamaaan atau Pemerataan kadar air kayu (equalizing) : Pengeringan hingga kadar air 5% – 6%, tetapi inti kayu tetap di kondisi 8%.
  6. Pendingin (cooling down) : Pengeringan kayu dengan cara perlahan dan dengan penjagaan sirkulasi udara dalam ruang oven.

Seiring perkembangan zaman juga mempengaruhi proses pengeringan kayu, adapun teknologi yang sering digunakan untuk proses pengeringan kayu antara lain:
  • Solar Kiln : Proses pengeringan menggunakan tenaga matahari
  • Conventional Kiln : Proses pengeringan menggunakan uap air panas
  • Vacuum Kiln : Proses pengeringan menggunakan vacuum
  • Dehumiditification Kiln : Proses pengeringan dengan mendaur ulang udara panas di dalam ruangan pengering

Dari proses pengeringan tersebut yang paling diperhatikan adalah kandungan air yang terdapat pada kayu, yang mana untuk mendapat kandungan air yang pas dibutuhkan proses pengeringan yang tepat, dengan mengontrol suhu pada chamber atau ruang pemanas, tentunya dengan pengecekan secara berkala dengan sensor suhu dapat mempermudah kinerja kita untuk mendapatkan kayu yang berkualitas. Sensor suhu yang sering digunakan adalah sensor tipe handheld, namun kelemahannya masih membutuhkan tenaga manusia untuk setiap kali pengecekan, namun dengan sensor suhu CTLaser kita dapat mengukur suhu yang sangat rendah (-50 ° C) sampai suhu tertinggi (2200 ° C).
piro

Jika anda tertarik & ingin konsultasi tentang sensor yang tepat untuk anda, silahkan hubungi kami:
http://www.automationindo.co.id/
Telp : (021) 8690 6777 / 0816 1740 8890
WA : 0813 8742 8586
Email : sales@automationindo.com

Pengertian Sensor Posisi & Jenisnya

Sensor posisi merupakan sensor yang dapat mendeteksi perubahan posisi pada suatu benda. Pengukuran posisi biasanya dilakukan dengan metode analog atau digital. Sensor posisi mengeluarkan sinyal output berupa angka dan dapat digunakan lagi untuk mengukur perubahan posisi linier atau angular.

Sensor jarak laser untuk rentang ekstra panjang




Sensor ini biasa digunakan di pelabuhan, dimana berfungsi untuk mengontrol perpindahan posisi suatu peti kontainer ke dalam kapal atau sebaliknya dan agar kontainer dapat diletakkan ditempat yang tepat maka sensor posisi akan mendeteksi jarak kontainer dan membantu crane beroperasi sesuai dengan yang semestinya.

Jenis-jenis Sensor Posisi :


1. Jenis Accelerometer
Merupakan sensor posisi yang menggunakan perhitungan kecepatan dengan posisi. Accelerometer dapat mengukur jarak dan kecepatan secara bersamaan.

2. Jenis Gryscope
Merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur atau mempertahankan sebuah orientasi dengan prinsip hukum ketetapan momentum sudut. Mekanismenya seperti sebuah gangsing yang berputar dengan piringan dalam keadaan tetap stabil. Gryscope digunakan sebagai keseimbangan posisi. Gyroscope sering digunakan oleh robot atau heli dan terdapat di smartphone tertentu.

3. Jenis Kompas Digital
Merupakan sebuah kompas yang menggunakan sensor dengan prinsip magnet kutub untuk mengetahui posisi koordinat dari sebuah alat. Kompas digital digunakan sebagai penentu posisi dalam penamaan arah.

Itulah sedikit informasi tentang sensor posisi baik dari pengertian maupun jenisnya

Jika anda tertarik dengan produk sensor ini anda bisa menghubungi :
http://www.automationindo.co.id/
Telp : (021) 8690 6777 / 0816 1740 8890
WA : 0813 8742 8586
Email : sales@automationindo.com



Tags : alat ukur, alat uji, sensor, sensor posisi, sensor jarak, sensor perpindahan, cara pengukuran jarak benda dengan sensor, mengukur jarak benda, otomatisasi, otomatis, sensor pabrik, alat ukur industri, sensor kualitas tinggi, sensor bagus, alat ukur jarak, alat ukur posisi, alat ukur perpindahan, jual sensor, jual alat ukur, jual alat uji, distributor indonesia, alat pabrik, sistem otomatis, contoh sensor posisi, aplikasi sensor posisi, sensor perpindahan

Selasa, 24 Oktober 2017

Sensor Pengukuran Warna Sesuai untuk DIN 5033

Micro-Epsilon menghadirkan sensor warna baru untuk sistem pengukuran spectrum colorCONTROL ACS7000,yang sesuai untuk proses yang memerlukan pengukuran warna standar.

Sensor warna standar ACS1 serta sensor warna meligkar ACS2 diterapkan dalam geometri pengukuran 45 ° / 0 ° dan mengikuti versi lanjutan dari model 30 ° / 0 °.Geomteri pengukuran baru memungkinkan sistem mendeteksi warna sesuai DIN 5033.Resolusi sensor warna ini ΔE <0,08 dan pengukuran frekuensinya yang sangat tinggi yaitu 2.000 Hz memungkinkannya digunakan dalam aplikasi produksi dengan volume yang tinggi.Diameter titik pengukuran sensor warna ini adalah 9mm; Jarak penngukuran yang ideal adalah 38mm.

Selain sensor warna standar 45 ° / 0 °,ada sensor standar 30 ° / 0 ° dan sensor-sensor melingkar untuk permukaan logam yang terstruktur,sangat reflektif dan mengkilap,serta sensor transmisi untuk bahan transparan.

Sistem pengukuran sensor warna colorCONTROL ACS7000 sangat ideal untuk aplikasi control kualitas inline termasuk pengecekan cat pada mobil,pengukuran warna interior,ilmu forensic,film ,kaca,proses injection molding,industry pengolahan kayu,veneer.,tekstil dan industry percetakan dan teknik medis.

AutomationIndo menyediakan berbagai sensor warna berkualitas dari Micro-Epsilon dan kami siap membantu serta melayani anda mulai dari pembelian sampai after sales seperti service dan garansi serta pemberian training alat.  

Aplikasi Sensor dalam Teknologi Conveying

Waktu dan keslamatan memainkan sebagian besar untuk pengiriman barang dan produk.Setiap transportasi membutuhkan waktuminimum dengan keamanan maksimal.Hal ini praktis terbukti bahwa banyak gerakan harus dipantau dan dikendalikan demikian.Sensor posisi dari Micro-Epsilon telah digunakan di berbagai sistem untuk memastikan urutan gerakan terkontrol di sana.

Contoh aplikasi sensor dalam teknologi Conveying

  • Lift platform – otomotif

Waktu siklus yang pendek untuk perakitan sangat penting dalam produksi mobil.Untuk merancang ergonomic optimal bagi pekerja,kendaraan diangkut sepanjang jalur produksi pada meja lift.Bergantung pada operasi kerja yang akan dilakukan,kendaraan ipindahkan ke ketinggian optimal untuk memastikan kerja semaksimal mungkin.Tinggi yang epat yang telah dicapai dibuat dengan sensor posisi draw-wire dari Micro-Epsilon.Sepenuhnya terintegrasi di meja lift,sensor posisi ini memastikan keandalan dan produktivitas yang lebih tinggi.





  • Lift platform – lift height
  • Sisi mendukung terhadap tip dipasang untuk mengangkat truk dan mengangkat platform kerja.Derek atau platform hanya dapat dioperasikan  saat penyangga benar-benar diperpanjaang sehinngga tidak ada bahaya tip dalam kasus perpanjangan ekstensi yang panjang.Namun,terkadang hal ini tidak memungkinkan untuk alasan spasial.Oleh karena itu sensor posisi draw-wire dari Micro-Epsilon digunakan untuk mengukur seberapa jauh dukungan diperpanjang.Batas torsi beban dinamis di seluruh area pendukung sebenarnya diproduksi.Pengukuran redundan dilakukan karena ini adalah nilai yang relevan dengan keselamatan.


    • Lift height untuk lift dua kolom

    Tidak ada hubungan antara kolom untuk lift dua kolom modern.Kendati demikian,tinggi lift harus diubah serentak.Sensor posisi draw-wire lebih sering digunakan untuk control sinkronisasi yang andal.Sensor posisi ini dapat dipasang dengan cepat dan mudah serta murah untuk dibeli.Karena banyaknya keluaran sinyal,sensor bisa dengan mudah diintegrasikan pada pengendali yang ada.

    AutomationIndo menyediakan berbagai sensor posisi  berkualitas dari Micro-Epsilon dan kami siap membantu serta melayani anda mulai dari pembelian sampai after sales seperti service dan garansi serta pemberian training alat.  

    Minggu, 22 Oktober 2017

    Aplikasi Sensor Laser pada Industri Kertas dan Percetakan

    Persyaratan penting dalam industry kertas dan percetakan adalah proses yang berjalan tanpa kesalahan.Penyimpangan kecil dari dimensi/ukuran yang telah ditentukan dapat terjadi pada proses produksi yang berjalan dengan cepat.Pendeteksian kesalahan yang andal sangat diperlukan untuk mengurangi tingkat terjadinya kerugian.Micro-Epsilon menghadirkan sensor posisi dan 2D/3D measurement yang dapat digunakan untuk mendeteksi terjadinya kesalah pada saat proses.

    Berikut ini contoh pengaplikasian sensor laser pada industry kertas dan percetakan :
    Pendeteksian web-edge pada mesin kertas kalender
    Jika pergerakan kertas pada mesin kalender tidak dapat diproses dalam satu garis,rol penahan panas akan menekan langsung ke lapisan rol yang berlawanan,hal ini tentu saja dapat merusaknya.Memperbaiki lapisan khusus ini atau bahkan mengganti keseluruhan rol akan menghabiskan biaya yang cukup mahal,oleh karena itu penting untuk mengendalikan posisi web-edge.Dalam mengatasi hal tersebut Micro-Epsilon menghadirkan aplikasi sensor laser yang dapat mentransfer posisi web-edge yang tepat langsung ke sistem control mesin.



    Pencetakan head positioning dengan aplikasi sensor laser
    Saat mencetak bahan seperti kaca dan keramik,struktur detail yang dihasilkan sangat halus,yang memerlukan ketepatan pencetakan posisi head.Inilahh sebanya aplikasi sensor laser optoNCDT 1420 dari Micro-Epsilon digunakan.Dengan rentang pengukuran 10mm, ini menentukan pada berbagai titik pada masing-masing jarak dari permukaan pencetakan head.Data dari sensor ditransfer melalui aantarmuka RS422 ke sistem control.Data yang diperoleh memungkinkan penentuan sisi dan kemiringan permukaan sehingga posisi pastinya dari print head.

    Pengukuran celah tepi dalam industry kertas
    Dalam pembuatan kertas celah tepi pada headbox menentukan ketebalan kertas.Mesin kertas biasanya memilikik lebar tepi antara  4 hingga 6 meter.Tugas pengukuran adalah memantau celah antara tepi atas dengan tepi bawah sebagai variable kualitas yang relevan secara terus menerus.Untuk mengelola aplikasi sensor laser eddy current non-kontak dipasang baik pada satu atau lebih baik pada ke dua sisi.Pelat baja atau alumunium yang dipasang berlawanan dengan sensor laser berfungsi sebagai target pengukuran.

    AutomationIndo menyediakan berbagai sensor laser berkualitas dari Micro-Epsilon dan kami siap membantu serta melayani anda mulai dari pembelian sampai after sales seperti service dan garansi serta pemberian training alat.  

    Selasa, 17 Oktober 2017

    Unit Smart PLC untuk Aplikasi Multi Pemindai

    Unit Smart PLC dari Micro-Epsilon memungkinkan untuk menghitung nilai pengukuran yang diperoleh hingga delapan sensor laser.Hal ini diperlukan dengan banyak aplikasi sensor laser misalnya pengukuran kontur komponen besar.

    Sensor laser scanCONTROL Smart PLC Unit adalah unit control industry untuk perhitungan nilai pengukuran yang ditujukan untuk tugas pengukuran masing-masing.Nilai pengukuran yang ditentukan dievaluasi,ditampilkan,direkam dan dikirim melalui Smart PLC Unit ke sistem control tingkat tinggi menggunakan antarmuka analog dan digital.

    Hingga delapan sensor laser dapat dihubungkan ke unit control cerdas ini.Prinsip operasi sensor laser dari Micro-Epsilon didasarkan pada teknik triangulasi sensor laser untuk deteksi profil dua dimensi.Sensor laser ini mendeteksi,mengukur dan mengevaluasi profil pada permukaan objek yang berbeda.Dengan menggunakan lensa khusus,sinar laser diperbesar untuk membentuk garis laser statis bukan satu titik dan diproyeksikan ke permukaan target.Sistem optic memproyeksikan cahaya yang dipantulkan secara difus dari garis laser ini ke matriks sensor yang sangat sensitive.Selain informasi jarak (z-axis),controller juga menggunakan gambar kamera ini untuk menghitung posisi sepanjang garis laser (x-axis).Nilai yang telah terukur ini kemudian di output dalam sistem koordinat dua dimensi yang diperbaiki sehubungan dengan sensor.Dalam kasus benda bergerak atau sensor yang melintas,dimungkinkan untuk mendapatkan nilai pengukuran 3D.

    Rentang produk Micro-Epsilon mencakup sensor laser dengan diode laser merah atau biru.Masing-masing memiliki kelebihan tersendiri.Teknologi laser biru biasanya diterapkan saat laser merah yang digunakan dalam tugas pengukuran umum berkinerja pada batasnya.Berbeda dengan sensor laser merah,sinar sensor laser biru tidak menembus objek pengukuran dan memproyeksikan garis tajam.Oleh karena itu,terutama pada objek organic dan objek semi transparan dapat diukur dengan andal.Dengan benda-benda bercahaya merah yang panas,sensor laser biru menunjukan kekuatan yang menawarkan jarak spectral maksimum dari cahaya inframerah.Oleh karena itu sensor laser biru tidak sensitive terhadap radiasi merah seperti halnya logam bercahaya.Umumnya setiap aplikasi individu perlu diperiksa untuk menentukan sinar laser mana yang memberikan hasil yang lebih tepat.

    AutomationIndo menyediakan berbagai sensor laser  berkualitas dari Micro-Epsilon dan kami siap membantu serta melayani anda mulai dari pembelian sampai after sales seperti service dan garansi serta pemberian training alat.