Dalam dunia automation, kita semua tahu apa itu sensor beserta bentuk dan fungsinya. Namun bagaimana jika anda merasakan sesuatu tanpa sensor? Pertanyaan ini terdengar seperti teka teki rumit namun saat ini, pertanyaan itu hampir mendapatkan jawabannya dalam teknologi pengindraan yang diumumkan pada InnoTrans 2016 di Berlin.
Cara kerjanya adalah sensor fiber diletakkan disamping rel kereta api bersamaan dengan kabel serat optik yang digunakan untuk komunikasi. Karena dekat dengan rel, kabel ini dapat merasakan getaran yang dipancarkan oleh benda apapun yang bergerak di rel baik itu kereta, pekerja ataupun segerombolan domba. Teknologi sensor tersebut diletakkan pada kabel tersebut dan digunakan untuk mendeteksi getaran melalui penginderaan akustik. Selain itu, sensor ini mampu merasakan perbedaan sumber getaran dan juga menemukan apa yang dikirim oleh sumber getaran dan mengirim notifikasi secara tepat.
Kunci dari teknologi ini sendiri ialah suatu algoritma yang dapat menentukan getaran yang berbeda. Kemampuan untuk menerjemahkan getaran ke identitas objek tertentu sehingga meluas ke suatu titik untuk mengetahui lokasi yang tepat, kecepatan dan arah kereta api di atas rel bahkan dapat menentukan apakah getaran tersebut ditimbulkan dari dua kereta yang berbeda arah. Selain itu, teknologi sensor ini memonitoring kabel 2.500 kali per detik untuk memberikan informasi yang cukup rinci dan berubah menjadi sebuah data dalam FTS (Frauscher Tracking Solution). Data yang dikumpulkan akan ditampilkan dalam layar display dan menunjukkan apakah kereta berjalan tepat waktu serta data lainnya tentang perjalanan kereta.
Dalam pengaplikasian di luar pemantauan kereta api, teknologi ini dapat diterapkan dalam operasi minyak dan pipa gas untuk mendeteksi penyadapan panas atau kebocoran, operasi pemantauan fracking dalam sumur minyak, penggunaan dalam automation di industri dan menyediakan deteksi intrusi perimeter.
0 komentar:
Posting Komentar