Kamis, 12 Januari 2017

Jenis-Jenis Sensor Dalam Industri

Sensor adalah sebuah perangkat canggih yang sering digunakan untuk mendeteksi dan merespon sinyal listrik atau optik. Sebuah sensor akan mengkonversi parameter fisik (misalnya: suhu, tekanan darah, kelembapan, kecepatan, dll) menjadi sinyal yang dapat diukur secara elektrik. Sebagai contoh, merkuri dalam thermometer kaca dan cairan benang dapat mengkonversi suhu sehingga dapat naik-turun sesuai dengan suhu sensor. 
 
 
 
 
 
 
 
Ada berberapa kriteria untuk memilih sensor. Ada fitur tertentu yang harus dipertimbangkan ketika kita memilih sebuah sensor. Kriteria-kriteria tersebut adalah Akurasi, Kondisi Lingkungan, Range atau Batas Pengukuran, Kalibrasi, Resolusi, Biaya dan Pengulangan. Serta sensor mempunyai berberapa klarifikasi, yaitu kuantitas masukan primer (ukur), prinsip Transduksi, material teknologi, properti dan aplikasi. Prinsip transduksi adalah kriteria dasar yang diikuti oleh pendekatan yang efisien. Biasanya, kriteria bahan dan teknologi dipilih dalam kelompok rekayasa pembangunan. 
 
Klasifikasi sensor berdasarkan objek pengukuran adalah sebagai berikut:
Suhu - Thermistors, termokopel, RTD, IC dan masih banyak lagi.
- Tekanan - Serat optik, vakum, manometer berdasarkan cair elastis, LVDT, elektronik.
- Arus - elektromagnetik, tekanan diferensial, perpindahan posisi, massa panas, dll.
- Sensor Level - perbedaan tekanan, frekuensi ultrasonik radio, radar, perpindahan panas, dll
Jarak dan Perpindahan - LVDT, fotolistrik, kapasitif, magnet, ultrasonik.
- Biosensor - cermin Resonant, elektrokimia, permukaan plasmon resonance, Light beralamat potentio-metrik.
- Gambar - perangkat CMOS.
- Gas dan kimia - Semiconductor, Infrared, Konduktansi, Elektrokimia.
- Percepatan - giroskop, Accelerometers.
- Lainnya - Moisture, sensor kelembaban, sensor Kecepatan, massa, sensor Tilt, kekuatan, sensor ketebalan, viskositas.
 
Klarifikasi sensor berdasarkan pengaplikasiannya adalah sebagai berikut:
- Industri meliputi pengukuran dan otomatisasi
- Non-Industri meliputi pesawat, produk medis, mobil, elektronik (konsumen) dan jenis-jenis lain dari sensor.
 
Selain itu, sensor dapat juga diklarifikasikan berdasarkan daya atau pasokan energi yaitu:
- Sensor Aktif - Sensor yang membutuhkan catu daya. Contoh: LIDAR, sel fotokonduktif.
- Sensor Pasif- Sensor yang tidak memerlukan catu daya. Contoh: Radiometers, Film fotografi.
 
Untuk saat ini dan dimasa yang akan datang, sensor dapat diklarifikasikan kedalam kelompok sebagai berikut:
- Accelerometers – Diaplikasikan dalam teknologi sensor Micro Electro. Sensor ini digunakan untuk pemantauan pasien yang meliputi pembuat kecepatan dan kendaraan sistem dinamis.
- Biosensor – Diaplikasikan  pada teknologi elektrokimia. Teknologi ini digunakan untuk pengujian makanan, perangkat perawatan medis, pengujian air, dan deteksi senjata biologis.
Image Sensor - Diaplikasikan pada teknologi CMOS. Digunakan dalam elektronik konsumen, biometrik, lalu lintas dan pengawasan keamanan dan pencitraan PC.
- Motion Detectors – Diaplikasikan pada Infrared, Ultrasonic, dan teknologi/radar Microwave. Motion Detectors digunakan dalam video game dan simulasi, aktivasi ringan dan deteksi keamanan.
 

0 komentar:

Posting Komentar